Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter).

Sejarah Penemuan
D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.
Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).




Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron.





Struktur Tubuh
Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.
(gambar kelompok virus)

Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid.
Bagaimana virus penyakit masuk/menular ke dalam tubuh manusia?
Virus penyakit dapat masuk ke dalam tubuh manusia/menular dengan beragam cara, di antaranya melalui:
1.         makanan
2.         udara
3.         pakaian
4.         minuman
5.         transfusi darah
6.         air
7.         kontak tangan
8.         mulut
9.         tenggorokan
10.       air susu
11.       air liur
12.       Barang-barang yang digunakan
13.       Tempat tinggal



Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi inang.

Virus cacar air memiliki selubung virus.




Berbagai Virus yang Merugikan
Selain dapat dimanfaatkan dalam kehidupan, ternyata virus juga dapat menyebabkan penyakit.
1. Pada Bakteri
- Bakteriofage.
2. Pada Tumbuhan
- Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun tembakau.
- Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
- Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman jeruk.
3. Pada Hewan
- Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam dan itik.
4. Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

Macam  macam penyakit manusia yang disebabkan oleh virus :
a. Influenza
Influenza, biasanya dikenali sebagai flu ( saluran pernapasan) di masyarakat, adalah penyakit menular burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza) yang berbentuk seperti bola..
Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si penderita dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan.. Pada manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu, mual-mual serta rasa tidak enak badan/menggigil. Dalam kasus yang lebih buruk, influenza juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Virus Influenza hanya menyerang sistem pernapasan dan dapat dicegah dengan menjaga daya tahan tubuh serta menghindari kontak dengan penderita influenza atau dapat juga memberikan Vaksin Influenza.

b. Flu Burung
Pertama kali flu burung dideteksi di Hongkong, 1997, kemudian kembali merebak di akhir tahun 2003 hingga tahun 2004 Februari. Flu burung yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti unggas dan mamalia. Unggas yang sakit menularkan virus melalui ludah, lendir, darah dan tinja. Gejala penderita yaitu sakit tenggorokan, batuk, dan nyeri otot. Adapula terjadi gangguan pernapasan dan pnemonia. Hal ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh manusia.
Virus H5N1
Virus jenis H5N1 dikenal sebagai virus flu burung yang paling membahayakan yang telah menginfeksi baik manusia ataupun hewan. Virus yang juga dikenal dengan A(H5N1) ini merupakan virus epizootic (penyebab epidemik di mahluk non manusia) dan juga panzootic (yang dapat menginfeksi binatang dari berbagai spesies dari area yang sangat luas. Virus HPAI A (H5N1) pertama kali diketahui membunuh sekawanan ayam di Skotlandia pada tahun 1959, namun virus yang muncul pada saat itu sangat berbeda dengan virus H5N1 pada saat ini. Jenis dominan dari virus H5N1 yang muncul pada tahun 2004 berevolusi dari virus yang muncul pada tahun 2002 yang menciptakan gen tipe Z.
Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 varian H dan 14 varian N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.
c. Flu Babi
Sub Tipe dari Avian Influenza
Ada banyak sub tipe dari flu ini namun hanya beberapa yang bersifat sangat patogenic terhadap manusia.
Tipe H1N1
Sub tipe ini lebih banyak ditemukan di babi sebagai vektor utamanya. Di kemudian hari, virus tipe ini lebih dikenal sebagai penyebab flu babi. Berbeda dengan penyebab flu unggas, sub tipe ini justru lebih efektif ditularkan lewat manusia. Dalam setiap bersin pasien flu babi, setidaknya terkandung 100.000 virus H1N1. Untungnya, daya bunuh H1N1 hanya seperduabelas dari flu burung. Flu babi hanya memiliki kemungkinan fatal sebesar 6 persen, jauh di bawah angka 80 persen mili flu unggas.
Perbedaan dan persamaan Flu burung dan Flu Babi
Merebaknya berbagai wabah flu di segala penjuru dunia mau tidak mau membawa keresahan khusus pada masyarakat. Belum hilang trauma atas flu burung yang menewaskan banyak orang di tanah air, tiba-tiba masyarakat harus dihadapkan pada varian flu yang lain, swine influenza. Yang menjadi pernyataan adalah, apa perbedaan dan kesamaan dari flu burung dan flu babi ini?
Perbedaan kedua flu tersebut adalah sebagai berikut. Kedua virus tersebut disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Flu burung disebabkan oleh virus H5N1 sedangkan flu babi disebabkan oleh virus H1N1. Penyebab penularan kedua jenis flu ini berbeda. Flu jenis pertama menggunakan burung sebagai media penularan, sementara flu jenis kedua ditularkan melalui babi. Pemusnahan hewan ternak yang terjangkit virus tersebut masih dipandang sebagai cara paling efektif untuk memusnahkan virus-virus tersebut. Pemusnahan yang dilakukan harus dengan cara dibakar. Penguburan bangkai diasumsikan sebagai jalan terefektif untuk mencegah

d. Campak
Disebabkan oleh virus paramyxovirus. Gejala campak yaitu demam tinggi, batuk, pilek, dan rasa nyeri di seluruh tubuh. Setelah menderita demam, timbul bercak merah pada kulit.

e. Cacar atau Herpes
Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai ‘Herpes’ oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.
1. Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain ‘shingles’ adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.
2.  Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.
Macam-macam penyakit cacar
dr.Martin Leman
Kebanyakan orang pasti pernah mendengar istilah penyakit cacar. Namun kenyataannya tidak semua orang tahu secara persis penyakit apa yang dimaksud. Belum lagi ada istilah yang semakin campur aduk, antara penyakit cacar, cacar air, cacar ular, dan cacar monyet. Berikut ini uraian singkat mengenai penyakit-penyakit tersebut yang serupa tapi sesungguhnya tidaklah sama:
Cacar
Penyakit cacar dalam bahasa medis disebut variola, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut small pox. Penyakit yang disebabkan oleh virus poks (pox virus) ini sudah ada sejak Berabad-abad yang lalu dan sangat mudah menular. Gejala yang terjadi bagi yang terinfeksi adalah demam, dan muncul gelembung-gelembung berisi nanah secara serentak di kulit daerah wajah, tangan, kaki, dan akhirnya seluruh tubuh. Penyakit ini kerap berakibat fatal, terutama bila mengenai bayi atau lanjut usia. Bagi yang bisa sembuh pun, akan memberikan bekas di kulit berupa bopeng-bopeng.
Untungnya, penyakit ini sudah tidak ada lagi dunia. Di abad 19, seluruh dunia berupaya memberantas penyakit ini dengan imunisasi. Di wilayah Indonesia, imunisasi cacar telah dilakukan sejak tahun 1856, oleh Pemerintahan Hindia Belanda. Setelah proses yang panjang dan penuh kerja keras, akhirnya penyakit ini tidak ditemukan lagi di Indonesia sejak tahun 1974 dan selanjutnya WHO menetapkan Indonesia bebas dari cacar. Berkat kerjasama seluruh dunia, akhirnya tahun 1980 pun dunia dinyatakan sudah bebas dari penyakit cacar. Seiring dengan musnahnya penyakit cacar ini, akhirnya sejak saat itu tidak lagi diperlukan vaksinasi cacar.
Cacar Air
Cacar air, walaupun namanya mirip dengan cacar, merupakan penyakit yang berbeda. Cacar air, dalam bahasa medisnya disebut varisela, dan dalam bahasa Inggris dinamai chicken pox. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama virus varisela-zoster.
Serupa dengan cacar, gejala yang muncul sama-sama ada demam. Akan tetapi perbedaan terdapat pada gelembung yang muncul kecil-kecil dan tidak serentak, yang dimulai dari bagian tubuh penderita lalu menjalah ke anggota tubuh lainnya. Secara umum, penyakit cacar air ini jauh lebih ringan dan tidak seberbahaya penyakit cacar.
Vaksinasi penyakit ini sesungguhnya sudah ada cukup lama, namun hingga kini belum banyak dilakukan di Indonesia. Vaksinasi cacar air sampai hari ini belum menjadi bagian dari program imunisasi dasar yang diwajibkan, mengingat biayanya yang masih mahal sehingga tidak semua orang mampu menjangkaunya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat ini menjadwalkan pemberian imunisasi cacar air ini bagi anak usia 10 tahun ke atas, bila memang belum terkena cacar air. Namun jika dikehendaki dan memang mampu, vaksin sudah boleh diberikan setelah usia 1 tahun, dan diulang 10 tahun kemudian untuk melindunginya saat dewasa.
Cacar Ular
Walaupun namanya cacar ular, penyakit ini tidak disebabkan oleh ular. Cacar ular adalah nama awam untuk penyakit Herpes Zoster. Penyakit ini merupakan bentuk reaktivasi penyakit cacar air (varisela) yang pernah diderita seseorang sebelumnya.
Perlu diketahui, bila seseorang terkena infeksi virus varisela-zoster untuk pertama kali, maka akan timbul penyakit cacar air. Setelah sembuh, virus tersebut tidaklah musnah seluruhnya dari tubuh penderita, melainkan berdiam di dalam tubuh penderita, tepatnya di ganglion saraf tepi penderitanya. Virus yang berdiam dalam tubuh penderita ini dapat sewaktu-waktu muncul kembali dan menyebabkan penyakit yang dinamai Herpes Zoster.
Walau di dalam tubuhnya terdapat virus ini, namun kebanyakan orang memang tidak mengalami penyakit Herpes Zoster. Hal ini disebabkan daya tahan tubuh yang baik yang dapat menekan virus ini berkembang. Sebaliknya, pada orang yang daya tahannya sedang menurun, tak jarang penyakit ini tiba-tiba muncul menyerang.
Gejala yang terjadi pada penyakit ini awalnya hampir sama dengan cacar air, yaitu terjadi demam dan badan terasa pegal-pegal. Selanjutnya sedikit berbeda dengan penyakit cacar air, walaupun virus penyebabnya sama. Pada Herpes Zoster, gelembung muncul dalam suatu kelompok yang menyerupai garis lebar dengan dasar kulit kemerahan, yang muncul dari bagian belakang tubuh dan menjalar ke arah depan pada salah satu sisi tubuh. Mungkin karena gambaran kelainan yang seperti gambar ular ini, maka ada yang menemakannya cacar ular. Sebenarnya gelembung ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, termasuk wajah, namun yang paling sering adalah dari punggung ke bagian dada.
Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi tubuh, dan kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini tidaklah tepat, namun ada unsur benarnya juga. Yang jelas, deretan gelembung memang umumnya muncul hanya di salah satu sisi saja. Bila sampai muncul di kedua sisi, Berarti infeksi yang terjadi sangat berat, dan daya tahan tubuh penderita dalam keadaan sangat lemah dan buruk. Tentunya kondisi fisik yang demikian ini memang memiliki risiko yang bisa berakibat fatal. Walaupun jarang, kasus seperti ini dapat dijumpai pada penderita yang mendapat terapi imunosupresan (penekanan sistem kekebalan tubuh) dosis tinggi dalam jangka panjang atau pada penderita HIV / AIDS.
Cacar Monyet
Istilah cacar monyet memang relatif tidak sepopuler istilah cacar lainnya yang telah disebutkan di atas. Penyakit ini nama ilmiahnya adalah impetigo bulosa, atau ada pula yang menamakan impetigo vesikulo-bulosa. Berbeda dengan jenis cacar lainnya yang disebabkan karena infeksi virus, cacar monyet ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Secara klinis, penderita tidak mengalami demam ataupun gejala umum seperti pada cacar air ataupun herpes zoster. Gejala yang didapatkan adalah adanya gelembung yang munculnya terutama di ketiak, dada, dan punggung. Gelembung yang muncul ini cepat pecah dan jumlahnya tidak begitu banyak, namun kerap kali disertai pula oleh miliaria (biang keringat).
Penyakit ini memang tidaklah seberat penyakit lainnya, karena terbatas pada lapisan kulit saja. Namun tentunya tidak berarti tidak perlu diobati. Apalagi karena yang menjadi penyebab adalah bakteri, yang untuk memusnahkannya diperlukan obat antibiotika yang dioleskan pada tempat yang terkena.
Ada yang mengatakan, penyakit ini disebut cacar monyet, sebab kelainan yang tampak di kulit memang bagi orang awam sedikit banyak mirip dengan penyakit cacar. Sedangkan asal usul dikaitkan dengan monyet, konon karena umumnya kulit terasa gatal sekali dan kerap menyebabkan penderitanya menggaruk-garuk tubuhnya terus menerus... seperti monyet.

f. Hepatitis/Radang Hati
Disebabkan oleh virus Hepatitis. Gejala-gejala tubuh yang terinfeksi virus penyakit hepatitis demam, mudah lelah, nafsu makan berkurang, mual, muntah, lemas, stamina menurun, dan sering mengantuk serta perubahan warna kulit dan selaput lendir terlihat kuning. Sedangkan, untuk penderita hepatitis akut ditandai dengan nyeri ulu hati, dan demam.
elain itu, gejala-gejala terjangkit virus penyakit hepatitis pun dapat dilihat secara fisik seperti urin berwarna gelap, feses berwarna putih, kuku, kulit, dan bagian putih mata berwarna kuning, perut bagian atas membesar, dan berat badan semakin menurun.
Penyakit ini dapat menular melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.
Adapun jenis-jenis virus hepatitis di antaranya:
 virus hepatitis A atau VHA,
 virus hepatitis B atau VHB,
 virus hepatitis C atau VHC,
 virus hepatitis D atau VHD,
 virus hepatitis E atau VHE,
 virus hepatitis F atau VHF,
 virus hepatitis G atau VHG, yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis B.

g. Polio (Syaraf)
Disebabkan oleh virus Polio. Serangan dari virus polio menyebabkan lumpuh jika yang terinfeksi selaput otak dan sum-sum tulang belakang. Virus ini menyerang anak-anak berusia 1-5 tahun. Virus ini dapat hidup di air selama berbulan-bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang kita minum.
Virus polio terdiri atas tiga strain, yaitu strain 1 (brunhilde), strain 2 (lanzig), dan strain 3 (leon).
Gejala-gejala tubuh yang terjangkit virus polio ringan: suhu badan panas (tapi suhunya tidak terlalu tinggi), seluruh tubuh terasa nyeri, muntah-muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan mata panas. Gejala-gejala tubuh yang terjangkit virus polio akut akan mengalami suhu badan yang sangat tinggi, sakit kepala yang hebat sekali, pundak terasa kaku, otot terasa nyeri tak terkirakan, dan sensitifitas kulit berkurang.

h. Gondong
Disebabkan oleh Virus Gondong dari golongan Paramyxovirus. Virus ini ditularkan melalui udara Virus ini hanya memiliki RNA dan dapat tumbuh di jaringan otak, selaput otak, pankreas, testis, glandula parotid dan kadang di hati. Gejalanya yaitu pembengkakan di belakang kelenjar parotid, suhu badan 39,5derajat C, demam, sakit kepala, nyeri anggota gerak, dan nyeri otot.
Selain itu, saat menelan, mengeluarkan air liur, atau membuka mulut, penderita akan merasa sakit, telinga mendengung, pembengkakan di daerah pipi, tidak enak badan serta sakit kepala.

i. AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain), yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4).
Virus HIV menyerang sel putih dan menjadikannya tempat berkembang biaknya Virus. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak mampu melawan penyakit yang datang dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.
Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. HIV yaitu virus yang diduga berasal dari dari kera Afrika yang telah bermutasi dan menular melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril, serta dari ibu yang melahirkan. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Cara Penularan virus HIV
1. Utamanya melalui hubungan seks yang tidak aman (tanpa kondom) dengan pasangan yang sudah tertular, baik melalui hubungan seks vaginal, oral, maupun anal (Anus).
2. Memakai jarum suntik bekas dipakai orang yang terinfeksi virus HIV.
3. Menerima transfusi darah yang terinfeksi virus HIV.
4. Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV akan ditularkan kepada bayinya.
Tanda dan Gejala Penyakit AIDS
Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

j. Ebola
Ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Gejala awal mirip seperti gejala influenza yang muncul setelah 3 hari terinfeksi. Lalu virus Ebola bereplikasi dan menyerang darah. Sel darah yang mati akan menyebabkan kulit memar, melepuh, bahkan larut seperti kertas basah. Pada hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, telinga, dan memuntahkan cairan hitam / cairan tubuh yang sudah hancur. Pada hari ke-9 biasanya penderita meninggal dunia.

k. Herpes Simpleks
Disebabkan oleh virus anggota famili Herpes Viridae yang menyerang kulit dan selaput lendir. Virus ini dapat menyerang bayi, anak-anak, dan dewasa. Gejala utamanya yaitu timbulnya gelembung-gelembung kecil yang sangat mudah pecah, kecuali pada mata dan otak. Infeksi pada alat kelamin diduga salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah genitalia tersebut.
Virus Herpes Simpleks adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut pada kulit yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan.
Tipe Herves Simplex
Ada 2 tipe virus herpes simpleks yang sering menginfeksi yaitu HSV-Tipe I (Herpes Simplex Virus Type I) dan HSV-Tipe II (Herpes Simplex Virus Type II). HSV-Tipe I biasanya menginfeksi daerah mulut dan wajah (Oral Herpes), sedangkan HSV-Tipe II biasanya menginfeksi daerah genital dan sekitar anus (Genital Herpes).
Penyebab
Penyebab utama herpes simpleks genitalis adalah virus herpes simpleks tipe II (HSV-II), meskipun ada yang menyatakan bahwa herpes simpleks tipe I (HSV-I) sebanyak kurang lebih 16,1% juga dapat menyebabkan herpes simpleks genitalis akibat hubungan kelamin secara orogenital atau penularan melalui tangan. HSV-II termasuk dalam DNA virus.

l. Rabies
Disebabkan oleh virus Rabies. Rabies sebenarnya penyakit yang menyerang hewan, tetapi dari gigitan hewan yang terjangkit virus ini bisa menginfeksi manusia juga. Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi, timbul gejala kesemutan disekitar luka gigitan, perasaan gelisah dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, kira-kira seminggu kemudian penderita mengalami kematian.

m. SARS       
Pertama kali muncul di Cina, akhir tahun 2002. SARS disebabkan oleh Coronavirus yang mengakibatkan penderita mengalami gejala seperti penderita pnemonia. Coronavirus merupakan golongan virus yang tidak menyebabkan penyakit berbahaya, seperti flu dan diare.

n. Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim
Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan.
Kanker serviks atau kanker leher rahim disebabkan oleh Virus Human Papillomavirus (HPV). Setidaknya ada 118 jenis HPV berbeda yang menjadi penyebabnya tapi hanya 8 tipe HPV yang paling banyak menularkan pada lebih dari 90 persen kasus kanker serviks.
Apa itu HPV?
HPV atau Human Pappiloma Virus adalah virus penyebab kanker serviks yang ditularkan melalui hubungan seksual. Saat ini diketahui ada ratusan jenis HPV, sekitar 30 jenis HPV ini berdampak pada kelamin baik wanita maupun pria dan menyebabkan keadaan seperti kutil kelamin dan bahkan hal yang lebih serius lagi seperti kanker.
Kanker servik umumnya dikenal dengan penyakit kanker leher rahim, jenis penyakit ini banyak dialami oleh kaum hawa (wanita). Saat ini, kanker serviks menjadi penyebab kematian wanita nomor dua di dunia setelah penyakit jantung koroner. Namun dalam kurun waktu setahun ke depan diprediksi kanker leher rahim akan menjadi penyebab kematian wanita nomor satu, jika tidak dilakukan upaya deteksi dini dan pengobatannya.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker serviks. Jadi, jangan lagi memandang ancaman penyakit ini dengan sebelah mata. Waspadalah !

o. Demam berdarah
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh Virus Dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.
Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
Penyebab



 
Virus dengue penyebab penyakit demam berdarah









Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.




Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk
Gejala-gejala tubuh yang terinfeksi virus ini di antaranya mengalami demam secara tiba-tiba disertai sakit kepala yang hebat, sendi dan otot terasa sakit sekali, terasa nyeri di belakang mata, muntah-muntah, serta denyut nadi melemah.

p. Konjuctivis (Radang pada Mata)
Gejala-gejala mata yang terjangkit virus ini merasa gatal, kelopak mata terasa bengkak, sering mengeluarkan kotoran mata, mata merah dan berair.

q. Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak
Penyebaran virus infeksi berupa luka melepuh nanah pada tangan dan kaki, serta sariawan pada mulut merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang paling umum terjadi. Menurut data ilmiah, penyebaran infeksi ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Untuk lebih menjawab beragam pertanyaan terkait virus infeksi, Dr Nuthaitip Kashemsri Na Aydhaya dari Samitivej Sukhumvit Hospital, Bangkok, Thailand memberikan ulasannya.
Apa penyebabnya?
Kelompok penyakit ini sebarkan oleh sekelompok Virus Enterovirus. Yang paling umum adalah Virus Coxsackie A16, yang relatif ringan penularannya dan dapat pulih dalam 7-10 hari. Komplikasi jarang terjadi. Namun terkadang, infeksi virus ini dapat berkembang menjadi virus meningitis ataupun yang lebih serius seperti ensefalitis.

Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah Vaksin Cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.